Proyek Trem Surabaya, Warga Khawatir Digusur

Proyek Trem Surabaya, Warga Khawatir Digusur
TAK TERAWAT: Bangunan milik PT KAI di Joyoboyo yang bakal difungsikan kembali sebagai depo trem. Foto Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Rencana pembangunan proyek trem di Kota Surabaya, Jawa Timur memunculkan kekhawatiran sejumlah warga. Alasannya, pembebasan lahan proyek transportasi massal itu diyakini akan menggusur warga.

Sekretaris Aliansi Penghuni Rumah Negara, Prayogi mengungkapkan, peta bidang lahan proyek tersebut oleh yang dimunculkan PT Kereta Api Indonesia melingkupi kawasan pemukiman warga.

Karena itu warga khawatir akan ada penggusuran nantinya. "Padahal, sampai sekarang belum ada sosialisasi soal peta bidang itu," kata Prayogi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (20/5).

Peta bidang di kawasan Joyoboyo diajukan oleh PT KAI ke BPN pada tahun 2015, yang kemudian diketahui warga di tahun 2016. Tanah yang diklaim oleh PT KAI itu seluas 8.000 meter persegi dan dihuni oleh 1.300 kepala keluarga.

Prayogi menambahkan kalau status tanah itu eigendom verponding, yang berarti tanah bebas.

"Lahan itu sudah ditempati warga sejak tahun 1950-an," tandasnya.

Di antara mereka, sambung Prayogi, ada yang memang ditempatkan oleh PJKA sebelum berubah PT KAI. Selama menempati lahan itu, warga juga membayar PBB, listrik dan air. (jar/no)


Berita Selanjutnya:
Pesta Miras Oplosan, 2 Tewas

Rencana pembangunan proyek trem di Kota Surabaya, Jawa Timur memunculkan kekhawatiran sejumlah warga. Alasannya, pembebasan lahan proyek transportasi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News