PSK Asing...Tak Banyak Cincong, Rp 2 Juta Short Time

PSK Asing...Tak Banyak Cincong, Rp 2 Juta Short Time
Grafis Prostitusi: Errie Dini/Jawa Pos

jpnn.com - jpnn.com -Pekerja seks komersial dari luar negeri, tidak hanya menjamur di tempat hiburan malam atau tempat rekreasi dewasa. Mereka juga tinggal di perumahan. Wanita-wanita tersebut baru keluar sarang jika ada panggilan dari orang yang mensponsorinya.

Darto, sebut saja namanya begitu, seorang pengemudi kendaraan rental berbasis aplikasi. Darto sudah punya jadwal rutin untuk menjemput perempuan-perempuan penghibur tersebut di salah satu perumahan mewah di kawasan Surabaya Selatan.

Dia tentu menjemput kalau ada order dari pelanggannya, salah seorang pengusaha di Surabaya di bidang penjualan motor. ’’Seperti biasa, saya disuruh jemput perempuan mereka,’’ ungkapnya.

Darto menuturkan, dirinya bukan satu-satunya sopir taksi yang jadi langganan. Taksi-taksi lain pun banyak. Biasanya, taksi itu tidak berani langsung mengetuk pintu dan menjemput. Sesampai di depan rumah, Darto hanya diam dan memberi tahu pengusaha tersebut bahwa dirinya sudah sampai. Nah, si pengusaha lantas menyuruh perempuan-perempuan itu keluar dan masuk ke taksi Darto.

Perempuan itu hanya masuk taksi tanpa banyak cincong. Darto pun sudah paham tujuan mereka berdasar order dari sang pengusaha. ’’Saya langsung antar ke tempat yang diminta,’’ katanya.

Biasanya, tempat awal itu adalah rumah makan. Saat para tamu makan, Darto harus menunggu. Setelah semuanya selesai, dia akan mengantar perempuan dan orang yang mem-booking tersebut ke hotel. ’’Mobil pria yang pesan ditinggal di rumah makan itu,’’ ucapnya seraya menyebut salah satu rumah makan seafood beken di Surabaya.

Selain di perumahan, wanita-wanita penjaja seks itu tinggal di apartemen. Praktiknya pun rapi. Enggak ke mana-mana kalau tidak ada panggilan dan jemputan.

Kalau dalam sehari tidak ada order, tentu tetap ada trik untuk cari duit. Sponsor biasanya mengajak perempuan tersebut turun ke diskotek. Sasaran mereka adalah eksekutif muda atau lelaki-lelaki yang sekiranya berminat dan sanggup membayar. ’’Di diskotek itu juga ada yang mengoordinir. Jadi tidak canggung,’’ ungkap Darto.

Pekerja seks komersial dari luar negeri, tidak hanya menjamur di tempat hiburan malam atau tempat rekreasi dewasa. Mereka juga tinggal di perumahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News