Puncak Mudik, Pilih Jalur Alternatif

Puncak Mudik, Pilih Jalur Alternatif
Pemudik saat menunggu kedatangan bus di Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang, Jakarta, Rabu (21/6). H-4 Lebaran, 27.610 pemudik sudah diberangkatkan oleh 895 bus. Foto : Ricardo

jpnn.com, SURABAYA - Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) memprediksi dalam dua hari ke depan mulai masuk puncak arus mudik.

Untuk mengantisipasi penumpukan di sejumlah titik rawan macet, Dishub Jatim menghimbau agar masyarakat memilih jalur alternatif yang tidak padat.

“Contoh dari Surabaya ke Ngawi, kami imbau sedapat mungkin lewat Lamongan-Bojonegoro Ngawi lanjut Jateng. Meski lebih panjang jaraknya 27 km. Tapi relatif lebih lancar kalau dibanding pengalaman tahun lalu. Di mana kalau lewat Mojokerto-Jombang butuh 8 jam. Sedangkan lewat Lamongan hanya 5 jam. Jadi ada selisih 3 jam,” ujar Kepala Dishub Jatim Wahid Wahyudi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (23/6).

Begitu juga dengan jalan tol, antisipasi dilakukan oleh Dishub Jatim agar tidak terjadi penumpukan di tol baru Surabaya-Mojokerto-Kertosono.

Pihaknya menyiapkan petugas untuk mengalirkan kendaraan ke jalan arteri primer. Seandainya terjadi kepadatan di jalan tol yang sebagian telah operasional dan sisanya masih fungsional tersebut.

“Terkadang karena hal yang baru, maka masyarakat ingin masuk semua. Oleh karenanya, di pintu masuk tol disediakan petugas. Yang akan mengarahkan ke jalan arteri primer,” jelasnya.

Dari empat hari dioperasikan, tercatat kendaraan yang melintas di jalan tol ini mencapai 600900 mobil setiap harinya. Pemerintah provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) membatasi jam lewat jalan tol hanya siang hari.

Hal tersebut disebabkan belum adanya penerangan di sepanjang jalan tol ini.

Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) memprediksi dalam dua hari ke depan mulai masuk puncak arus mudik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News