Punya Baju Baru untuk Lebaran? Bocah Cantik Ini Jawab dengan Wajah Sedih
“(Puasa bolong) cuma lima kali,” ujarnya, sembari tersenyum tersipu malu.
Ada kalanya ia memang tak kuasa bertahan menahan haus. Pekerjaan jadi pemulung bukan pekerjaan ringan.
Ia harus mengeluarkan tenaga ekstra, dari mengeluarkan sampah di bak sampah, memilah, sampai membawanya ke pengepul dengan jalan kaki.
“Kadang Rp 2 ribu, tapi kalau dapat banyak bisa Rp 5 ribu,” ujarnya.
Sebagian hasil ia sisihkan untuk diberikan pada neneknya. Sedangkan sisanya, ia kantongi untuk belanja di sekolah.
“Saya pengin jadi penyanyi,” jawabnya lugu.
Menu buka puasa juga jauh dari kata sederhana, apalagi mewah. Jika hasil memulung tengah baik, mereka bisa membeli lauk pauk seperti tahu tempe.
Tetapi, jika sedang tidak ada pemasukan, kadang air dan nasi plus garam cukup nikmat untuk mengisi perut.
Seorang bocah perempuan di Kota Mataram, NTB, mencoba bertahan melawan takdirnya. Ia bekerja sekuat tenaga demi sesuap nasi dan masa depannya.
- PUI Nilai Polri Sukses Mengamankan Arus Mudik Lebaran
- Kombes Aditya Sebut Kriminalitas di Yogyakarta Bisa Ditekan Selama Lebaran
- Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan & Penanganan Kecelakaan Mudik 2024
- Dirut ASDP Ira Puspadewi Sebut Arus Balik Lancar karena Pemudik Patuh Bertiket
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- Dukcapil DKI Jakarta Akan Mendata Pendatang Baru Selama Satu Bulan ke Depan