Pustaha Laklak, Rahasia Pengobatan Batak

Pustaha Laklak, Rahasia Pengobatan Batak
Pustaha Laklak. Kitab dari kulit kayu ini koleksi Museum Nasional Indonesia dengan nomor inventaris 229a. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - KITAB dalam foto di atas berbahan dasar kulit kayu. Oleh para ahli, manuskrip yang ditulis dengan aksara Batak ini disebut Pustaha Laklak. 

Kitab lawas ini diketemukan di Tapanuli, Sumatera Utara. Kini, menjadi koleksi Museum Nasional Indonesia.  

Entah siapa dan kapan kitab ini ditulis. Tak ada keterangan. Yang pasti isinya menceritakan kearifan suku Batak; seputar kehidupan manusia; mantera-mantera penolak bala; ramalan baik serta buruk. 

Dan yang paling penting ialah rahasia pengobatan tradisional menggunakan ramuan tanaman rempah-rempah. 

"Saat ini di Eropa, di belahan dunia sebelah sana, para ilmuwannya sedang melakukan penelitian ilmiah tentang khasiat rempah dan teknik pengobatan ini," kata antropolog Universitas Indonesia, Rusmin Tumanggor, di acara Jalur Rempah, di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (25/10).

Lelaki 68 tahun itu pernah 3,5 tahun meneliti teknik pengobatan ala Batak untuk disertasinya. Sepanjang melakukan penelitian dia berguru sedikitnya kepada 100 orang Datu, sebutan untuk "dokter" Batak.  

Karena tahu keampuhan dan khasiat teknik ini, dia mengingatkan, tak perlu merasa heran bila nanti orang-orang dari  belahan dunia sebelah sana itu mengumumkan serta mematenkan sebuah temuan baru di bidang medis. Sekaligus memproduksi obat-obatan yang bahan pokoknya dari tanaman rempah. 

"Dan kita di sini, berbangga-bangga, beromantisme menulis bahwa zaman dahulu nenek moyang kita lebih dulu ini, lebih dulu itu," sindirnya. (wow/jpnn)


KITAB dalam foto di atas berbahan dasar kulit kayu. Oleh para ahli, manuskrip yang ditulis dengan aksara Batak ini disebut Pustaha Laklak. 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News