Rano-Embay Temukan Penistaan Demokrasi di Tangerang

Rano-Embay Temukan Penistaan Demokrasi di Tangerang
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com -Ketua Internal Tim Pemenangan Rano Karno-Embay Mulya Syarif, Tubagus Hasanuddin mengungkap adanya kecurangan pilkada Banten 2017 di Kota Tangerang yang sangat kasar.

Berdasarkan quick count sejumlah lembaga survei, tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Banteng sekitar 60-70 persenan. ‎Tapi pihaknya menemukan, di sejumlah TPS di Kota Tangerang, adanya partisipasi dari 100-300 persen.

‎"Tingkat partisipasi, kalau sampai 100 persen saja, itu betul-betul memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang luar biasa. Tapi kalau 120 sampai 300 persen, ya aneh banget," kata Hasanuddin di Gedung Media Center Tim Pemenangan Rano-Embay, di Perumahan Modernland, Tangerang, Jumat (17/2).

"Misalnya di satu TPS ada DPT berjumlah 200, kertas suara 200 juga. Itu bagus. Tapi kalau diketemukan sampai 600, kok bisa?" imbuh Kang TB, panggilannya.

Berdasarkan penelusuran tim, salah satu modusnya adalah adanya pihak yang sudah diatur membawa kertas suara palsu yang sudah dilipat ke tempat pencoblosan. Kertas suara palsu lalu dimasukkan ke kotak suara bersama dengan surat suara resmi.

"Saya lihat modusnya, kertas suara palsu sudah dibawa dari rumah. Dilipatkan jadi satu. Ketika nyoblos, yang dikantongi tadi dimasukkan ke kotak," katanya.

Kesalahan panitia yang nakal dan membiarkannya, Kang TB, adalah tak memberi kode tanda surat suara sah di belakang kertas suara palsu Polos. Dari situlah pihaknya bisa tahu soal modus itu. "Padahal yang sah ada tulisan tempat, tanggal, dan TPS mana," imbuhnya.

Modus lainnya adalah ‎penggunaan surat keterangan untuk warga yang tidak masuk daftar pemilih (DPT). Berdasarkan laporan dari aparat pemerintahan di Banten, surat yang dikeluarkan adalah sekitar 88 ribu.

Ketua Internal Tim Pemenangan Rano Karno-Embay Mulya Syarif, Tubagus Hasanuddin mengungkap adanya kecurangan pilkada Banten 2017 di Kota Tangerang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News