Hikayat Achmad Sjaichu (1)
Rapat Rahasia di Markas PBNU Menghasilkan...
"Di ruangan itulah, segala persiapan teknis dan nonteknis konperensi dirancang," sebagaimana dicuplik dari buku tersebut.
Sejak April 1964 Sjaichu memimpin delegasi persahabatan ke beberapa negara di Asia Afrika. Bersama Sjaichu ikut juga antara lain Harsono Tjokroaminoto dan Sofyan Abbas.
"Dengan membawa semangat Dasa Sila Bandung, delegasi melakukan lobying kepada setiap pemimpin negara yang disinggahi."
Hasilnya, tanggal 6 hingga 14 Juni 1964, dilangsungkan pertemuan yang dihadiri utusan Saudi Arabia, Irak, Republik Emirat Arab, Pakistan, Philipina Thailand dan Indonesia di Jakarta.
Perundingan menyepakati Indonesia sebagai tuan rumah dan juga membentuk semacam kepanitiaan bersama. Achmad Sjaichu ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal, Sekjen.
Peranan Sekjen sangat menentukan jadi atau tidaknya rencana itu.
Pilihan Bung Karno
Semula, Konferensi Islam Asia Afrika dilangsungkan 17 Desember 1964.
GAGASAN menyelenggarakan Konferensi Islam Asia Afrika (KIAA) didukung penuh Presiden Soekarno. Ketua Panitianya Achmad Sjaichu, tokoh Nahdlatul Ulama
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat
- Ngaji Pasanan, Tradisi Ramadan di Pesantren yang Tetap Ada dari Masa ke Masa
- TOA Berbagi Perbaiki Sistem Tata Suara di 3 Masjid dan Pesantren
- Gegara Ceramah soal Toa Masjid & Musala, Gus Miftah Disebut Provokator
- Luncurkan Program Sedekah Kuota Menjelang Ramadan, Tri Dukung Aktivitas Digital di Pesantren
- Santri Tewas Dianiaya Senior di Kediri, Sahroni Minta Pihak Ponpes Kooperatif