Ratna Sarumpaet Merasa Boleh Berbohong, Ini Alasannya

Ratna Sarumpaet Merasa Boleh Berbohong, Ini Alasannya
Ratna Sarumpaet saat menjalani sidang perdana di PN Jakarta Selatan, Jakarta, 28 Februari 2019 dalam perkara penyebaran berita bohong. Foto: arsip JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ratna Sarumpaet yang menjadi terdakwa kasus penyebar kebohongan yang menimbulkan kegaduhan merasa boleh berbohong. Tokoh yang dikenal sebagai aktivis itu beralasan bahwa dirinya bukan pejabat publik yang harus jujur kepada rakyat.

Ratna menyampaikan hal itu saat menyampaikan kalimat penutup pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (14/5) yang beragendakan pemeriksaan terdakwa. Menurut Ratna, penilaian terhadap pejabat dengan figur publik harus dibedakan.

“Jangan disamakan pejabat publik sama public figure. Saya public figure yang dikenal karena sebagai aktivis karena pekerjaannya,” ujar Ratna di kursi terdakwa.

Baca juga: Pengakuan Ratna Sarumpaet soal Kebohongannya setelah Operasi Plastik

Hakim Joni yang memimpin persidangan lantas menanyakan maksud Ratna. Sebab, selama ini tak ada yang menganggap Ratna sebagai pejabat publik.

Namun, Ratna berdalih bahwa dirinya sebatas menyampaikan pandangannya bahwa pejabat publik harus jujur kepada rakyat. “Pejabat publik itu tidak boleh salah, tidak boleh bohong, tetapi public figure...,” kata Ratna.

Public figure boleh bohong?” kata Hakim Joni memotong pernyataan Ratna.

“Boleh. Terima kasih, Yang Mulia,” ujar ibunda Atiqah Hasiholan itu. Baca juga: Ratna Sarumpaet Mengaku Sudah Cantik sejak Lahir

Ratna Sarumpaet yang menjadi terdakwa kasus penyebar kebohongan yang menimbulkan kegaduhan merasa boleh berbohong karena bukan pejabat publik.

Sumber JawaPos.Com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News