Ratusan Mahasiswa Doakan Bawaslu tak Masuk Angin

Ratusan Mahasiswa Doakan Bawaslu tak Masuk Angin
Bawaslu. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Sekitar 300 orang massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi (AMPD) Lampung menggeruduk kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung yang berlokasi di Jl. Pulau Morotai, Wayhalim, Bandarlampung, Selasa (3/7).

Mereka menuntut ketegasan Bawaslu dalam memproses dugaan politik uang yang terjadi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018.

Peserta unjuk rasa juga sempat menampilkan aksi teatrikal dan mendoakan Bawaslu Lampung agar tak ’’masuk angin”.

Dalam aksi teatrikal ini, dua pendemo yang tidak mengenakan kaus duduk dengan kalung bertuliskan Bawaslu di dadanya. Lantas, pendemo lainnya mengerok bagian punggung. Mereka menyebut hal itu sebagai obat untuk Bawaslu Lampung agar tak ’’masuk angin”.

Hal ini dilakukan karena massa menilai kinerja Bawaslu Lampung yang kurang tegas soal dugaan politik uang yang terjadi. Padahal, sudah jelas diatur dalam undang-undang tentang pilkada. Dengan sanksi hingga pembatalan paslon.

Massa juga berulang-ulang memanggil nama ’’Mbak Khoir” yang merupakan panggilan akrab Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah. Mereka meminta Khoir hadir di tengah-tengah pendemo.

Namun, pantauan Radar Lampung kemarin, meski Khoir berada di dalam kantor Bawaslu, ia tak mau menemui pendemo. Saat itu, perwakilan yang menemui massa adalah anggota Bawaslu Lampung Iskardo P. Panggar.

Koordinator lapangan aksi Rismayanti Borthon dan sejumlah perwakilan massa pun sempat berunding bersama Iskardo dan perwakilan dari kepolisian. Usai berunding, massa pun akhirnya menutup aksi yang berlangsung selama dua jam tersebut dengan mendoakan Bawaslu Lampung agar tidak masuk angin.

Mahasiswa menuntut ketegasan Bawaslu dalam memproses dugaan politik uang yang terjadi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News