Respons Pasar Positif, Rupiah Bakal Menguat
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memprediksi nilai tukar rupiah bakal bertengger di kisaran Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (USD).
Prediksi itu meleset dari proyeksi anggaran pndapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 13.300 per USD.
Bahkan, nilai tukar rupiah diramal menukik menuju kisaran Rp 13.700 per USD pada tahun depan.
Meski begitu, Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah tahun ini dan 2017 tetap stabil.
”Nilai tukar cenderung selisih inflasi. Inflasi lebih tinggi dari inflasi mitra dagang, maka harus terjadi perubahan kurs. Kalau inflasi di atas mitra dagang, rupiah harus melemah,” tutur Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo.
Nilai tukar rupiah bakal bergerak menguat apabila respons pasar positif terhadap Indonesia.
Salah satunya dengan hasil afirmasi peringkat utang Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P) menjadi layak investasi atau Investment Grade Mei.
”Itu akan ada inflow besar,” imbuh Dody.
Pemerintah memprediksi nilai tukar rupiah bakal bertengger di kisaran Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (USD).
- Sepanjang 2023, Nilai Investasi di Kabupaten Bekasi Tembus Rp 61 Triliun Lebih
- 5 Provinsi Ini Diprediksi Bakal jadi Magnet Investor pada 2024
- Universitas Terbuka & BWI Berkolaborasi, Investasi Dana Abadi di Sukuk Wakaf
- BCA Life Sukses Jaga Kinerja Keuangan Positif di 2023, Optimistis Berlanjut Tahun Ini
- Terjadi Lonjakan Harga Aset Digital, Upbit Beri Tips bagi Investor Pemula
- Pakar Bongkar Rahasia untuk Bisa Cari Penghasilan Tambahan