Revitalisasi SMK yang Utama soal Kompetensi Guru

Revitalisasi SMK yang Utama soal Kompetensi Guru
Penandatangan skema sertifikasi level 4 kompetensi guru SMK. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Supriano mengatakan, revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bukan hanya pada bangunan fisik. Yang utama justru gurunya. Guru harus ditingkatkan kompentensinya.

Agar kompetensi itu lebih terstruktur, maka dibuatlah skema kompetensi untuk level empat. Dengan demikian kompetensi para guru akan meningkat.

"Harapannya kalau kompetensi guru baik, punya standar yang bagus, tentu proses pembelajaran di kelas akan berjalan dengan baik. Kalau proses pembelajaran di kelas cukup baik, insyaallah mutu pun akan berdampak juga semakin baik," kata Dirjen Ono, sapaan karibnya saat penandatangan skema sertifikasi level 4 kompetensi guru SMK di kantornya, Kamis (15/11).

Skema sertifikasi KKNI (kerangka kualifikasi nasional Indonesia) level 4 ini, lanjutnya, untuk menjawab tantangan selama ini bahwa mutu guru SMK masih rendah. Sebab, kemampuan guru produktif ditingkatkan

Terkait acuan pelaksanaan sertifikasi keahlian bagi guru dan tenaga kependidikan tersebut, untuk guru tahap I telah disusun skema sertifikasi KKNI level 4 untuk 56 kompetensi keahlian. Tahap II telah disusun lagi 81 skema sertifikasi kompetensi keahlian guru dan 38 skema sertifikasi tenaga kependidikan yang telah melalui validasi maupun verifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Nasional (BSNP).

Dengan adanya skema sertifikasi KKN level 4 pada 137 kompetensi keahlian guru produktif dan 38 skema sertifikasi untuk tenaga kependidikan, Dirjen Ono berharap terjadi kesetaraan serta kesamaan level kompetensi di SMK negeri maupun swasta. Juga guru kejuruan dan tenaga kependidikan di madrasah.

"Kalau sudah begitu akan terwujud pendidikan berkualitas sehingga menghasilkan lulusan SMK yang kompeten siap memasuki dunia kerja dan mampu bersaing di tataran global," tandasnya. (esy/jpnn)


Revitalisasi SMK bukan sekadar masalah bangunan fisik sekolah, tapi yang utama menyangkut kompetensi guru.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News