Rezim Vladimir Putin yang Rajin Menghabisi Oposisi

Rezim Vladimir Putin yang Rajin Menghabisi Oposisi
Vladimir Putin. Foto; AFP

jpnn.com, MOSCOW - Presiden Vladimir Putin begitu membanggakan dominasinya di Rusia. Di bawah pemerintahannya, Negeri Beruang Merah berhenti menoleransi oposisi. Suara-suara sumbang dibungkam dengan berbagai cara. Racun, senjata api, dan rekayasa hukum.

Sebelum Pyotr Verzilov, ada Anna Politkovskaya, Alexander Litvinenko, Sergei Skripal, dan Yulia. Lima warga Rusia itu sama-sama pernah merasakan dahsyatnya racun Putin.

Tetapi, hanya Litvinenko yang nyawanya tidak tertolong. Polonium-210 yang dia sesap lewat secangkir teh membuatnya tergolek 20 hari di rumah sakit. Dia akhirnya meninggal dunia.

Politkovskaya pun pernah meminum teh beracun pada 2004. Namun, dia segera mendapat penanganan medis sehingga nyawanya tertolong. Dua tahun kemudian jurnalis investigatif yang beberapa kali membuat Putin berang itu diberondong peluru hingga tewas.

Tidak ada bukti kuat bahwa Putin berada di balik serangan tersebut kendati oposisi yakin sang pemimpinlah yang mendalangi kasus tersebut.

BACA JUGA: Lagi-Lagi, Rezim Putin Dituding Terlibat Peracunan 

Beruntung, Skripal dan putrinya yang terpapar novichok selamat. Juga Verzilov yang tiba-tiba lumpuh pada Selasa (11/9). Kemarin, Jumat (15/9), kondisi pemuda 30 tahun itu dilaporkan membaik meski nyawanya masih terancam. Kuat dugaan, Verzilov dilumpuhkan dengan menggunakan obat antikolinergik yang langsung bekerja pada saraf.

’’Pemerintah Rusia bisa dengan seenaknya mencampuri urusan sehari-hari warganya,’’ kata Verzilov setelah divonis bersalah karena menyusup ke Stadion Luzhniki.

Presiden Vladimir Putin begitu membanggakan dominasinya di Rusia. Di bawah pemerintahannya, Negeri Beruang Merah berhenti menoleransi oposisi

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News