Rieke Sarankan Jokowi Fokus di Sektor Industri

Rieke Sarankan Jokowi Fokus di Sektor Industri
Rieke Diah Pitaloka. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka menyarankan pemerintah untuk fokus pada sektor industri yang dinilai mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

Menurut Rieke, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada tahun 2016 mencapai 120.647.697 orang, di mana yang bekerja di sektor industri sebanyak 15.975.086 orang.

Kontribusi terbesar berasal dari Provinsi Jawa Barat sekitar 3.892.044 orang (24,93%), Jawa Tengah 3.219.793 orang (20,16%), dan Jawa Timur 2.948.203 orang (18,46%).

"Jika dikomparasikan antara angkatan kerja dan pekerja yang terserap di sektor industri, kurang signifikan. Saya mengusulkan kepada Pemerintah untuk menarik fokus industri termasuk investasi modal pada industri pangan, sandang dan farmasi," ujar Rieke dalam siaran persnya, Minggu (30/4).

Ketika sektor itu, lanjutnya, mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak, serta melahirkan usaha baru dan lapangan kerja baru di sektor hulu tengah dan hilir pertanian, peternakan, perikanan darat dan laut, termasuk mendorong lahirnya UKM baru.

Di sisi lain, bisa memberi nilai tambah bagi petani, peternak, dan nelayan karena ada kepastian terserap oleh industri. Manfaat lebih besarnya adalah terpenuhinya kebutuhan dalam negeri atas pangan, sandang dan obat-obatan, sehingga tidak tergantung pada impor dan harga lebih terjangkau masyarakat.

"Hal ini juga akan memberi penguatan ekonomi, terutama pada buruh, petani dan nelayan," tukas politikus PDI Perjuangan itu.

Untuk mewujudkannya, perlu disusun rencana kerja bukan hanya penyiapan industri, tapi juga ahli di sektor pangan, sandang dan farmasi melalui beasiswa-beasiswa negara, termasuk ke luar negeri.

Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka menyarankan pemerintah untuk fokus pada sektor industri yang dinilai mampu menyerap tenaga kerja dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News