Ritual Pawang Hujan: Tancapkan Keris di Tanah, Awan Menyingkir Perlahan

Ritual Pawang Hujan: Tancapkan Keris di Tanah, Awan Menyingkir Perlahan
Cuaca mendung. Foto: Radar Nunukan/JPNN.com

jpnn.com - Ada beragam cara pawang hujan untuk menyingkirkan mendung yang sudah menggantung. Keris ditancapkan, mendung tebal perlahan menyingkir.

Laporan: Muhammad Rizki, Dina Angelina, Raden Roro Mira

Sejak pagi, hujan tak henti turun. Bahkan semakin deras hingga pukul 11 malam. Darno, pegawai di Kecamatan Loa Janan Ulu, Kutai Kartanegara, Kaltim, menyambangi rumah Munasik.

Darno menyampaikan gelisahnya, berharap esok hujan tak datang. Sebab ada hajat besar di halaman kecamatan, upacara HUT ke-72 Republik Indonesia dan panggung hiburan bagi warga.

Besok paginya, langit abu-abu menyelimuti kawasan kantor kecamatan. Munasik menancapkan keris berukuran kecil di tanah, mengucapkan doa-doa. Kemudian membakar dupa. Dia lalu meletakkan parfum dalam botol kecil di sebelah keris dan dupa.

Awan gelap pun perlahan menyingkir. Hangatnya matahari menyapa. Upacara berjalan lancar. Dilanjut dengan atraksi kuda kepang atau jatilan. Acara tersebut menarik banyak massa, peringatan 17 Agustus berlangsung meriah.

BACA JUGA: Pawang Hujan Gelar Ritual Bisa Jarak jauh, tak Harus Datang ke Lokasi Acara

“Siangnya saat istirahat, wah, itu langsung hujan deras! Karena kan emang enggak bisa menahan hujan, yang ada hanya memindahkan. Nah setelah istirahat, saya singkirkan lagi awannya sampai acara selesai. Setelah benar-benar selesai, baru hujan deras lagi,” jelas Munasik.

Pawang hujan melakukan ritual - ritual untuk bisa menyingkirkan hujan, seperti menancapkan keris di tanah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News