Rombongan Kemendes PDTT dan Wartawan Terdampar di Pulau tak Berpenghuni

Rombongan Kemendes PDTT dan Wartawan Terdampar di Pulau tak Berpenghuni
12 penumpang di speed boat dalam posisi terapung di peraiaran Pulau Bunyu Kalimantan Utara, Kamis malam. Foto: Revdi Iwan Syahputra/Rakyat Sumbar/JPNN.com

jpnn.com - Rombongan Staf Kementerian Desa dan PDTT serta tiga wartawan dari Sumbar terkatung-katung selama 10 jam di lautan wilayah Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), akibat badai dan gelombang tinggi. Namun, mereka berhasil dievakuasi pemilik spead boat dan KRI Kerapu 812.

Firdaus dan Revdi Iwan Syahputra - Tarakan

Rombongan baru saja kembali dari mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi di pulau terluar Indonesia, tepatnya di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, yang dipimpin inspektur upacara Menteri Desa dan PDTT Eko Putro Sandjojo, Kamis (17/8) pagi.

Korban selamat yang dievakuasi tersebut terdiri dari seorang staf ahli Kemendes PDTT dan 9 staf serta tiga wartawan dari Sumbar. Ketiga wartawan asal Sumbar itu, Firdaus dan Revdi Iwan Syahputra (keduanya dari Harian Umum Rakyat Sumbar) dan Adrian (tribunsumbar.com)

Rombongan meninggalkan dermaga Pulau Sebatik, sore sekitar pukul 16.30 wib, tujuan ke Tarakan. Perkiraan perjalanan dari Pulau Sebatik ke Tarakan ditempuh selama tiga jam.

Hingga satu jam perjalanan, tak ada masalah. Cuaca sangat bersahabat dan gelombang biasa-biasa saja.

Namun setelah melewati pulau Tanahmerah, tiba-tiba hujan disertai badai membuat situasi jadi tak menentu.

Speed boat Doa Ibu mulai dipermainkan gelombang. Hari makin gelap, kabut kian tebal. Jarak pandang sangat dekat.

Rombongan Staf Kementerian Desa dan PDTT serta tiga wartawan dari Sumbar terkatung-katung selama 10 jam di lautan wilayah Nunukan, Kalimantan Utara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News