Rupiah Lemah, Usaha Sablon Mulai Gelisah

Rupiah Lemah, Usaha Sablon Mulai Gelisah
Pengusaha sablon terkena dampak pelemahan rupiah. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, BOJONEGORO - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika mulai berdampak pada sejumlah sektor perekonomian. Tak terkecuali bagi pengusaha sablon rumahan.

Salah satunya dirasakan usaha sablon ada di Jalan Dokter Sutomo, Kota Bojonegoro, Jatim.

Naiknya harga dolar membuat sejumlah bahan baku sablon ikut melambung. Seperti harga kaus sablon yang sebelumnya Rp 105 ribu kini menjadi Rp 114 ribu per kilogramnya.

Sedangkan harga tinta menjadi Rp 85 ribu rupiah, padahal sebelumnya seharga Rp 80 ribu per kaleng.

Abdul Qohar, pemilik usaha sablon mengatakan selama pertengahan Agustus hingga awal September, harga bahan baku mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat.

"Kondisi ini karena naiknya harga dolar, lantaran sebagian bahan baku masih impor dari luar negeri," jelasnya.

Menurut Abdul, usaha yang dia rintis sejak 2015 tereseut terancam rugi, dia juga tidak berani menaikkan harga kaos sablon.

"Saya khawatir konsumen saya hilang," tuturnya. (yos/jpnn)


Pengusaha sablon mengakui rupiah lemah terhadap dolar mengakibatkan harga bahan baku mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News