Saleh Lengser, Yaman Sambut Penguasa Baru

Saleh Lengser, Yaman Sambut Penguasa Baru
Saleh Lengser, Yaman Sambut Penguasa Baru
SANAA - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh Senin (27/2) kemarin meletakkan jabatannya setelah selama 33 tahun memerintah negeri Timur Tengah tersebut.  Dia adalah pemimpin ke-4 yang lengser dalam rangkaian revolusi di jazirah kaya minyak tersebut yang dimulai dengan mundurnya pemimpin bertangan besi di Tunisia dan Mesir dan tewasnya diktator Libya Muamar Kadhafi.

Posisi Saleh akan digantikan oleh wakilnya Abdrabuh Mansur Hadi yang dilantik di parlemen Sabtu (25/2) lalu. Hadi terpilih sebagai presiden setelah meraih 99.8% suara dalam pemilu tanggal 21 Februari lalu. Dia akan memimpin selama 2 tahun ke depan, sebagaimana diatur dalam perjanjian transisi yang disepakati Saleh pada bulan November tahun lalu setelah rangkaian demonstrasi antipemerintah.

Nasib Saleh lebih beruntung daripada mantan Presiden Tunisia Zine Al Abidine Ben Ali atau mantan Presiden Mesir Husni Mubarak yang harus menjalani persidangan atas tuduhan korupsi dan pembunuhan masal atas demonstran anti-pemerintah.  Berkat kesepakatan yang ia tanda-tangani, penguasa baru Yaman tidak akan menuntut dirinya beserta para pembantunya atas kematian ratusan demonstran pro- revolusi tahun lalu.

Saleh menyatakan dalam suatu pidato di Istana Kepresidenan di ibu kota Yaman, Sanaa bahwa dia akan mendukung sepenuhnya upaya Hadi untuk membangun kembali negeri yang porak-poranda setelah rangkaian demonstrasi yang diwarnai kekerasan. “Dengan ini saya serah-terimakan bendera revolusi, kebebasan, keamanan dan negara kita tercinta ke tangan yang benar,” ungkap Saleh sambil menoleh kepada Hadi yang berdiri di sebelahnya.

SANAA - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh Senin (27/2) kemarin meletakkan jabatannya setelah selama 33 tahun memerintah negeri Timur Tengah tersebut. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News