Sasar Pembaca Muda, Pemkot Rilis Buku Perjuangan Gratis

 Sasar Pembaca Muda, Pemkot Rilis Buku Perjuangan Gratis
Johan Silas. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Bertempat di V-Junction Ciputra World, pemerintah Kota Surabaya mengadakan acara bedah buku Pasak Sejarah Indonesia Kekinian bersama Profesor Johan Silas. Buku tersebut menceritakan sejarah-sejarah di Indonesia, khususnya di Surabaya.

Audiens peluncuran buku yang disusun tim ahli cagar budaya Surabaya tersebut didominasi pelajar SMP. Banyaknya anak muda yang sulit mendapatkan penjelasan ringkas dan benar tentang peristiwa-peristiwa sejarah menjadi alasan utama pembuatan buku tersebut. Johan menjelaskan, banyaknya sumber yang berbicara mengenai satu peristiwa bisa menyulitkan seseorang untuk belajar sejarah.

"Nah, buku ini kemudian mencoba melihat peristiwa secara menyeluruh," paparnya. Dia mengungkapkan, peristiwa yang ditulis di buku Pasak Sejarah Indonesia Kekinian itu berasal dari banyak sumber. 

"Jadi, kalau peristiwa hanya ditulis di satu buku, tidak akan dipakai. Minimal ada dua sumber yang menulis peristiwa tersebut," lanjutnya. Urutan-urutan kejadian heroik pun bisa dibaca di dalam buku itu.

Johan menyatakan, menyusun buku berisi 72 halaman tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk mencari kebenaran di setiap peristiwa. Dia bahkan harus bertemu dengan para pejuang yang masih ada untuk memastikannya. Meski prosesnya lama, buku itu dianggap belum sempurna. "Harapannya, ada masukan dari masyarakat setelah membaca buku tersebut. Sehingga tahun depan bisa menerbitkan edisi kedua," imbuh Johan.

Ke depan, buku tersebut dibagikan ke setiap perpustakaan sekolah di Surabaya. Bahkan, buku itu bisa diunduh secara gratis di website humas Pemkot Surabaya. "Karena buku ini menjadi milik masyarakat," jelasnya.

Selain acara bedah buku, dalam waktu yang sama, pemkot membuka pameran foto di lantai yang sama. Ada 42 foto yang dipamerkan di V-Junction tersebut. Semuanya adalah karya peserta lomba Napak Tilas Sejarah Surabaya.

"Kami memang sedang mengangkat tema tentang Kota Surabaya yang memiliki sejarah," jelas Antiek Sugiharti, kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Dalam foto-foto tersebut, banyak sekali gedung atau tempat bersejarah di Kota Pahlawan yang dijepret dengan indah oleh warga Surabaya. (ama/c6/any) 

Ke depan, buku tersebut dibagikan ke setiap perpustakaan sekolah di Surabaya. Bahkan, buku itu bisa diunduh secara gratis di website humas Pemkot Surabaya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News