Satu Orang Empat Akun, Bikin Postingan Ditanggapi Sendiri, Provokatif!
Paulus menyatakan, aksi pengibaran seratus bendara merah putih ini merupakan upaya mahasiswa dan pemuda untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat bahwa saat ini kondisi Indonesia mulai tidak stabil.
"Kami tentu berharap bahwa masyarakat tetap bersatu dan tidak mudah percaya dengan informasi tidak benar yang beredar," harap mahasiswa Fisip Untan itu.
"Untuk yang terjadi di Kalbar, itu (ucapan provokatif,red) adalah perbuatan individual. Tidak ada kaitannya dengan suku maupun agama. Kami meminta suku dan agama tidak dipolitisir".
Ia meyakini, gerakan-gerakan yang mengatasnamakan suku dan agama dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Dimainkan untuk kepentingan tertentu.
"Apakah mereka yang memprovokasi mau bertanggung jawab ketika dampak yang ditimbulkan adalah konflik?" tanya Paulus.
Karena itu, ia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi. “Dan dapat menyaring mana informasi yang benar dan mana yang salah,” tandasnya. (ach/moh)
Polresta Pontianak, Kalbar, tengah intens mengamati postingan maupun percakapan di media sosial (medsos) yang provokatif terhadap isu suku, agama,
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Jangan Sembarangan Like & Berkomentar di Medsos, Ingat Jarimu Harimaumu
- Jadi Provokator Tawuran di Medsos, Seorang Pelajar Ditangkap Polisi
- Pamer Senjata Api di Medsos, Pria Ini Ditangkap Polisi, Sukurin
- Marak Eksploitasi Seksual Perempuan di Medsos, Aktivis Harap UU TPKS Diberlakukan
- TikTok Masih Ada Fitur Transaksi Jualan, Wamendag Ingatkan Aturan Media Sosial
- Masa Tenang Pemilu, Bawaslu Mengingatkan Jangan Kampanye di Medsos