Sedang Sakit, Bolehkah Mendapat Vaksin Difteri?

Sedang Sakit, Bolehkah Mendapat Vaksin Difteri?
Pelajar disuntik vaksin anti-difteri. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com - Mungkin Anda termasuk satu dari banyak orang yang juga bertanya-tanya mengenai ini—apakah saat sedang sakit Anda atau mungkin anak tetap boleh mendapatkan vaksin difteri? Baca terus artikel ini untuk menemukan jawabannya.

Sebelum mengulasnya, ketahui lebih dalam mengenai apa itu penyakit difteri. Difteri bisa dibilang adalah penyakit masa lalu di sebagian besar belahan dunia dalam kurun waktu 10 tahun yang lalu. Difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteria yang langka, dengan gejala yang timbul 2-5 hari setelah paparan.

Gejala-gejalanya termasuk sakit tenggorokan, batuk, demam derajat rendah, pilek, masalah pernapasan dan adanya lapisan pada amandel, faring, atau bagian dalam hidung.

Leher bengkak dapat terjadi, biasanya bila penyakit sudah berlanjut.

Komplikasi yang bisa muncul meliputi peradangan jantung (miokarditis), peradangan neurologis (polineuritis), kerusakan ginjal, dan obstruksi jalan napas. Kematian terjadi pada 5-10 persen dari kasus pernapasan.

Difteri menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Seseorang yang tidak menerima perawatan dapat menyebarkan penyakit selama sekitar dua minggu setelah infeksi. Penyakit difteri adalah penyakit yang sangat menular pada hidung dan tenggorokan. Cara pencegahan yang paling efektif adalah dengan vaksinasi.

Vaksin difteri sangat aman dan efektif untuk mencegah difteri. Vaksin, seperti halnya obat apa pun, dapat memiliki efek samping. Sebagian besar anak-anak yang mendapatkan suntikan difteri tidak memiliki efek samping. Efek samping yang terjadi biasanya ringan dan mungkin termasuk:

  • Kemerahan, bengkak, atau sakit di tempat suntikan diberikan
  • Demam
  • Muntah
  • Jenis efek samping ini terjadi pada sekitar 1 dari setiap 4 anak yang mendapatkan suntikan.

Sedang sakit, bisakah tetap vaksin difteri?

Difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteria yang langka, dengan gejala yang timbul 2-5 hari setelah paparan.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News