Sejarah Garam dalam Legenda Aji Saka

Sejarah Garam dalam Legenda Aji Saka
Tambak garam di Jawa zaman Hindia Belanda. Foto: Dok. Tropenmuseum.

Ia keluar masuk tanah. Linglung mencari istana. Lubang-lubang tersebut lagi-lagi menjelma menjadi sumber garam.

Merujuk nukilan di atas, lubang-lubang itu berada di desa Crewek, Banjur, dan Kuwu di wilayah Gobrogan, Jawa Tengah.

Baruklinting pun mendapat jejuluk; Jaka Linglung.

Pembaca sekalian...

Legenda Aji Saka dan Baruklinting atau Jaka Linglung serta asal mula sumber garam di Grobogan tersua dalam De Zoutregie in Nederlandsch-Indie:Handboek tot de kennis van`s Lands Zoutmiddel in Nederlansch-Indie, eene Economisch-Historische Studie, door P.H. van der Kemp 1894.

Kisah itu termaktub dalam bagian pembuka buku pedoman pengetahun bagi agen garam seantero Hindia Belanda itu.

Lubang sumber garam, lanjut De Zoutregie in Nederlandsch-Indie, merupakan lubang tanah liat berisi lumpur berkadar garam.

Para petani garam, “datang dari tempat jauh untuk mengorbankan bayang-bayang Aji Saka, ayah Jaka Linglung.”

BEKAL pengetahuan untuk para agen garam, pemerintah Hindia Belanda memakai legenda Aji Saka. Bagaimana kisahnya?  

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News