Sejarah Masuknya Orang Tionghoa ke Jakarta (1)

Sejarah Masuknya Orang Tionghoa ke Jakarta (1)
Pecinan di Batavia pada zaman Belanda. Foto: Dok.KITLV

jpnn.com - SOUW BENG KONG bersetuju dengan Jan Pieterszoon Coen. Orang-orang Cina di Banten akhirnya hijrah ke Batavia--kota baru yang dibangun Belanda. Pelabuhan Banten berangsur lengang. Batavia pun menjelma jadi bandar rempah terbesar di dunia.

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Dalam arsip awal VOC di Batavia kerap muncul nama Bencon, tangan kanan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen.

"Bencon adalah Beng Kong. Souw Beng Kong…" tulis Phoa Kian Sioe, dalam buku Sedjarahnja Souw Beng Kong. Terbit medio 1950.

Phoa Kian Siaoe, sebagaimana disebutkan N.V Penerbit dan Pertjetakan Reporter Djakarta dalam pengantarnya, adalah, "anak Djakarta, jang mempunjai hubungan rapat dengan orang-orang terkemuka di zaman dahulu kala."

Dan di awal tulisannya, Phoa Kian Siaoe menulis, kisah ini bersumber, "dari tjatatan2 jang tersimpan oleh orang2 jang usianja djauh lebih tua dari saja. Djuga tjatatan2 dari Kongkoan…"

Antara Banten dan Batavia

Phoa Kian Siaoe membuka kisah dengan menggambarkan masa-masa ketika Pelabuhan Banten ramai dikunjungi kapal-kapal dagang dari Eropa dan Asia, termasuk Cina.

SOUW BENG KONG bersetuju dengan Jan Pieterszoon Coen. Orang-orang Cina di Banten akhirnya hijrah ke Batavia--kota baru yang dibangun Belanda. Pelabuhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News