Selebaran Bocah Hilang Bikin Resah Warga Pemalang

Selebaran Bocah Hilang Bikin Resah Warga Pemalang
Seorang bocah menunjuk selebaran bocah hilang yang ditempel di tembok rumah warga di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Foto: M Ridwan/Radar Pemalang

jpnn.com - jpnn.com - Warga Petarukan di Pemalang saat ini sedang resah seiring beredarnya isu penculikan anak. Desas-desus menyebut penculik menyasar anak-anam usia 1-12 tahun untuk diambil organ tubuhnya.

Salah satu warga Petarukan, Carto (44) menuturkan, beberapa hari lalu ada kabar tentang seorang anak perempuan di desa tetangga yang sedang asik di depan rumahnya tiba-tiba diculuk. Bocah itu didekati oleh seseorang yang berpura-pura menanyakan alamat.

Namun, tidak lama kemudian bocah itu sudah berada di sebuah mobil. Di dalam mobil ternyata sudah ada dua anak lainnya dengan status sama, yakni sebagai korban penculikan.

Namun, begitu mobil yang dikendarai berhenti di sebuah minimarket, salah satu korban siuman dan membuka pintu mobil serta menyeret dua teman korban lainnya keluar dari mobil. ”Ketiganya kemudian lari dan pulang dengan naik angkutan umum,” tuturnya.

Salah seorang warga mengatakan, pelaku beraksi dengan berpura-pura seperti orang gila. Pelakunya rata-rata perempuan paruh baya dengan dandanan awut-awutan dan wajah terkesan kotor.

Pelaku mendekati anak-anak kecil dengan mengiming-imingi sesuatu. Setelah korban teperdaya, kemudian dibius hingga tak sadarkan diri. ”Katanya anak itu mau diambil salah satu organ tubuhnya,” kata Inah, seorang ibu rumah tangga.

Terang saja warga menjadi gempar dan takut, terutama bagi mereka yang memiliki anak-anak usia dini. Warga menjadi curiga dengan seseorang yang datang, apalagi punya ciri-cirinya sebagaimana info yang sudah beredar.

Keresahan warga bertambah ketika ada selebaran tentang info anak hilang. Selebarannya berbentuk fotokopian yang ditempel di dinding atau tiang listrik dan telepon.

Warga Petarukan di Pemalang saat ini sedang resah seiring beredarnya isu penculikan anak. Desas-desus menyebut penculik menyasar anak-anam usia 1-12

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News