Seleksi Akpol Penuh Kecurangan? Ini Kata Polri

Seleksi Akpol Penuh Kecurangan? Ini Kata Polri
Sandy Putra Pratama, calon siswa (casis) Akpol 2017 yang melakukan protes memberi keterangan kepada wartawan, Rabu (12/7). Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri membantah adanya dugaan kolusi dalam penerimaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda Sumatera Utara pada 2017.

Penambahan kuota satu calon taruna dianggap sudah melalui prosedur dan disetujui Mabes Polri.

"Tidak ada kolusi atau katakanlah penyalahgunaan wewenang yang dilakukan. Dari Mabes Polri itu sudah memberikan arahan kepada semua jajaran polda yang melakukan rekrutmen," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, Jumat (14/7).

Martinus mengakui bahwa Mabes Polri awalnya memberikan Polda Sumatera Utara kuota penerimaan taruna sebanyak 14 orang.

Namun, Polda Sumatera Utara meminta penambahan satu kuota dan disetujui oleh Mabes Polri.

Martinus menjelaskan, penambahan satu kuota ini tidak mengganggu hasil rekrutmen para peserta.

Ini merupakan jalur khusus di mana peserta dianggap berprestasi dan memiliki kemampuan khusus.

"Ada satu penambahan sesuai dengan talent scouting yang ada. Talent scouting itu adalah karena atas kemampuannya atau berprestasi," kata dia.

Mabes Polri membantah adanya dugaan kolusi dalam penerimaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda Sumatera Utara pada 2017.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News