Seminggu Penembakan Christchurch, Azan Bakal Berkumandang di Seantero Selandia Baru Besok

Seminggu Penembakan Christchurch, Azan Bakal Berkumandang di Seantero Selandia Baru Besok
Pemakaman pertama korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters

jpnn.com, CHRISTCHURCH - Enam bulan lalu, Khaled Mustafa tiba di Selandia Baru. Dia dan keluarganya melarikan diri dari kecamuk perang di Syria. Namun, justru di negara yang diangankannya aman itulah dia dan putranya, Hamza, dibantai.

Kemarin, Rabu (20/3) jenazah ayah dan anak itu akhirnya dikebumikan di pemakaman Memorial Park. Ratusan orang menghadiri upacara pemakaman tersebut.

"Saya tak bisa mengatakan betapa sulitnya ini, sebuah keluarga datang ke sini agar selamat dan seharusnya mereka aman di sini," ujar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern seperti dilansir Reuters.

BACA JUGA: Kisah Heroik Abdul Aziz Nekat Melawan Peneror Masjid Selandia Baru

Khaled dan Hamza adalah korban pertama yang jenazahnya dikembalikan setelah serangan di dua masjid Christchurch pada Jumat (15/3). Pembantaian itu merenggut 50 nyawa dan melukai puluhan lainnya.

Ardern mengungkapkan, untuk menunjukkan dukungan pada umat Islam yang datang ke masjid untuk salat Jumat, azan besok akan disiarkan secara nasional. Selain itu, ada momen 2 menit untuk mengenang para korban. Saat ini bekas-bekas tembakan peluru di Masjid Al Noor juga telah dibersihkan.

PM ke-40 itu juga datang ke Cashmere High School di Christchurch. Dua siswa di sekolah tersebut menjadi korban tewas. Yaitu, Hamza dan Sayyad Milne. Tariq Omar yang merupakan alumnus sekolah tersebut juga meninggal dunia. (sha/c25/sof)


Pemakaman pertama korban penembakan Christchurch digelar kemarin. Sementara PM Jacinda Ardern menjanjikan azan salat Jumat


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News