Semua SPBU Ditarget Jual B20 Akhir September

Semua SPBU Ditarget Jual B20 Akhir September
SPBU. ILUSTRASI. Foto: Malut Pos/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatat, hingga saat ini baru 95 persen dari 5.518 SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) Pertamina yang menyalurkan B20.

Ditargetkan, seluruh SPBU tersebut bisa menyalurkan B20 pada akhir September 2018. B20 merupakan campuran solar dengan biodiesel 20 persen.

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, mayoritas SPBU yang belum mendapatkan pasokan B20 berada di Indonesia Timur. Penyebabnya adalah keterbatasan infrastruktur.

”Infrastruktur belum memadai untuk masing-masing TBBM (terminal BBM) kecil. Namun, ke depan kami bangun itu semua karena kami yakin Indonesia Timur berkembang,” ujarnya saat mengunjungi SPBU di Matraman, Jakarta, Senin (3/9).

Dia menyatakan, infrastruktur fisik sudah mulai dibangun di sana. ”Kebutuhan BBM akan meningkat. Kami tidak bisa hanya mengandalkan TBBM besar,” lanjutnya.

Untuk wilayah Indonesia Timur, lanjut Nicke, B20 akan dipasok dari enam TBBM besar seperti Wayame, Ambon, Maluku. ”Kalau suplai FAME (fatty acid methyl ester)-nya sudah sampai ke enam TBBM di sana dan kami blending, kami kirim. Selama ini kami juga mengirim solar. Bedanya, sekarang solar yang dikirim dicampur bio jadi B20,” urai Nicke.

Saat ini di antara 112 TBBM Pertamina, baru 60 TBBM yang sudah menyalurkan B20 untuk PSO (public service obligation). Sisanya, 52 TBBM, belum menyalurkan B20 karena belum ada pasokan FAME dari badan usaha pemasok.

”Sebetulnya, kuncinya ada suplai FAME karena kami tidak memproduksi, hanya blending. Blending-nya bisa TBBM, bisa juga di tangki. Ini disesuaikan, kilang memproduksi hanya solar, nanti ada supplier FAME, dicampur,” jelasnya.

Pertamina mengakui, distribusi B20 atau campuran solar dengan biodiesel 20 persen terkendala infrastruktur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News