Seperti Inilah Calon Pilot Lion Air Menjalani Simulasi

Seperti Inilah Calon Pilot Lion Air Menjalani Simulasi
Sejumlah awak kabin Batik Air saat melakukan latihan Crew Member Evakuasi di Angkasa training center Balaraja, Tangerang, Banten, Senin (12/11/2018). Foto: Issak Ramdhani/jawapos.com

jpnn.com - Calon pilot Lion Air harus menjalani puluhan sesi simulasi di Angkasa Training Center milik maskapai tersebut. Fasilitas itu dilengkapi sembilan simulator untuk berbagai tipe pesawat.

TAUFIQURRAHMAN, Tangerang

TIBA-TIBA seluruh kokpit terguncang. Ruang berukuran tidak lebih dari 3 x 3 meter tersebut serasa ditabrak truk dari kanan.

Alarm berbunyi nyaring. Horizon seperti diaduk-aduk. Pesawat sempat mendongak tinggi, miring ke kiri, lalu menukik beberapa saat.

Regi Wicaksono dengan cekatan segera mematikan autopilot, lalu menarik dan memutar yoke dengan cekatan untuk menyeimbangkan kedua sayap. Kemudian, mendorong thrust lever untuk menambah kecepatan.

Tidak sampai sepuluh detik, horizon sudah datar dan autopilot kembali dinyalakan. Situasi berbahaya dapat diatasi. ”Karena kalau pitch up (mendongak) kita kehilangan airspeed, maka kita tambah tenaga dengan mendorong tuas ini,” kata Regi setelah berhasil melewati tes tersebut.

Ya, itulah bagian dari jet upset recovery, tes yang dijalani Regi dan Mohammad Gustiar pada Senin sore lalu (12/11). Instruktur pilot Kapten Soejono menguji dua calon pilot tersebut saat pesawat kehilangan kontrol akibat turbulensi ekstrem. Regi duduk di kursi pilot, Gustiar sebagai kopilot.

Tes itu berlangsung di simulator Boeing 737-900ER. Yang terletak di kompleks fasilitas Angkasa Training Center (ATC) di kawasan Bandara Mas, Cengkareng, Tangerang, milik Lion Air Group.

Setelah lewati seluruh tes dan menjalani puluhan sesi simulasi, calon pilot Lion Air 100 Jam berikutnya jadi pilot peninjau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News