Shortfall Pajak Tembus Rp 50 Triliun

Shortfall Pajak Tembus Rp 50 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: dokumen JPNN.Com

Terutama solar, listrik, dan elpiji tiga kg. Untuk subsidi listrik saja, pemerintah mengusulkan tambahan sekitar Rp 3 triliun.

Namun, Sri berharap kebutuhan subsidi energi bisa ditunda karena harga minyak dunia pada Mei dan Juni ini turun.

Dengan demikian, Pertamina diasumsikan mengalami surplus karena harga BBM di dalam negeri tidak diturunkan.

Karena itu, pemerintah memutuskan tidak mengubah alokasi subsidi BBM di APBN 2017 sebesar Rp 77,3 triliun.

”Jadi, kami susun APBN dengan asumsi (subsidi energi) ditanggung Pertamina lebih dulu. Kalau mereka (Pertamina) butuh suntikan dana, akan kami masukkan dalam APBN,” ucapnya.

Sri mengakui, ada potensi kekurangan realisasi perolehan pajak (shortfall) sebesar Rp 50 triliun.

Di sisi lain, ada tambahan kebutuhan belanja Rp 10 triliun. Karena itu, defisit anggaran perlu dinaikkan menjadi 2,6 persen atau bahkan lebih besar dari itu.

’’Jadi, defisitnya dari Rp 330 triliun menjadi Rp 367 triliun sampai Rp 370 triliun. Jadi, ada (penambahan defisit) Rp 37 triliun sampai Rp 40 triliun,’’ jelasnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan defisit anggaran tahun ini melebar dari 2,4 persen menjadi 2,6 persen dari produk domestik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News