Si Pasien Tidak Kembali Lagi, Dikira Sudah Meninggal, Ternyata…

Si Pasien Tidak Kembali Lagi, Dikira Sudah Meninggal, Ternyata…
Sumartini Dewi (empat dari kiri) didampingi promotor dan penguji desertasi di gedung IMERI FK Universitas Indonesia (UI) Rabu lalu (12/7). Foto: Humas FK UI for Jawa Pos

Pujian terhadap Sumartini pun datang dari guru besar ilmu penyakit dalam FK Universitas Gadjah Mada Prof dr Nyoman Kertia SpPD-KR. Menurut dia, uji klinis yang dilakukan Sumartini membuat khasiat ciplukan terbukti secara ilmiah.

Kertia menuturkan, di UGM sendiri memang berkembang pusat produksi herbal. Salah satunya adalah ekstrak ciplukan seperti yang digunakan Sumartini. ”Mungkin ke depan ada yang meneliti lebih lanjut,” katanya.

Penelitian Sumartini memang masih menggunakan ekstrak ciplukan sebagai pendamping obat kimia. Kertia berharap bisa ada penelitian ciplukan sebagai obat utama. (*/c11/oki)

Physalis peruviana kerap dianggap sebagai tumbuhan liar, bahkan hama. Ternyata tumbuhan yang dikenal sebagai ciplukan itu punya banyak manfaat. Sumartini


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News