Simak nih soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kawasan Sejuk

Simak nih soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kawasan Sejuk
Palangka Raya. Foto: Jhony/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tujuan rencana pemindahan ibu kota sebenarnya sederhana, memisahkan pusat kegiatan ekonomi dengan politik pemerintahan. Namun, mewujudkannya, sangat sulit. Butuh perhitungan matang dan sumber daya luar biasa besar.
---
Munculnya nama ibu kota Kalimantan Tengah tersebut memang bukan hal yang baru. Bahkan, ada yang menyebut usulan Palangka Raya menjadi ibu kota sudah ada sejak era presiden pertama RI, Soekarno.

Namun, jangan buru-buru membayangkan bahwa Kota Palangka Raya yang ada saat ini adalah bakal calon ibu kota baru.

Sebab, dari perencanaan yang pernah dilakukan, lokasi ibu kota baru tersebut meliputi wilayah di tiga kota. Yakni, Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung. Meski wilayah di Palangka Raya diperkirakan tetap paling besar.

”Perspektif selama ini adalah kota Palangka Raya yang ibu kota, padahal tidak seperti itu, karena ada tiga kota,” tutur Danes Jaya Negara, pembantu rektor IV Universitas Palangka Raya saat ditemui Jawa Pos di Palangka Raya pekan lalu.

Danes memang masuk dalam tim kajian bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalteng. Tepatnya saat era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tim mengkaji kelayakan provinsi yang dikenal dengan sebutan Bumi Tambun Bungai tersebut sebagai lokasi ibu kota anyar.

Dia menjelaskan, konsep yang disiapkan adalah sebuah kota mandiri. Sedikitnya ada empat zona. Yaitu, pusat pemerintahan, kawasan publik, pusat pemukiman, dan kawasan hutan.

”Sehingga ada gambaran bahwa ibu kota itu sejuk,” katanya. Seperti kota pusat pemerintahan di Australia, Canberra.

Tujuan rencana pemindahan ibu kota sebenarnya sederhana, memisahkan pusat kegiatan ekonomi dengan politik pemerintahan. Namun, mewujudkannya, sangat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News