Simpang Obor

Oleh Dahlan Iskan

Simpang Obor
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Tuan rumah bilang: "Kami ini masih seperti dulu, masih tergolong negara berkembang. Belum bisa dibilang negara maju".

Tamunya bilang: "Tiongkok ini sekarang sudah menjadi negara besar".

Tuan rumah: "Kami ini negara berkembang yang besar".

Baca Juga:

Tiongkok memang di persimpangan jalan. Antara negara maju dan negara berkembang.

Amerika menganggap Tiongkok sudah bukan negara berkembang. Karena itu fasilitas sebagai negara berkembangnya harus dicabut. Misalnya perlakuan khusus di dalam WTO -- organisasi perdagangan dunia. Harus ditiadakan. Kata Amerika.

Dulu cita-cita tertinggi orang Tiongkok memang hanya memiliki tiga barang mewah ini: satu sepeda, satu jam tangan dan satu mesin jahit tangan. Tidak ada keinginan beli baju bagus.

Baju mereka sama: abu-abu tua atau abu-abu muda. Bagi wanita model rambut pun hanya satu: kepang dua.

Sepuluh tahun kemudian cita-cita itu berubah. Tiga barang mewah yang diinginkan naik menjadi: mesin cuci, kulkas dan televisi.

Tiongkok telah menjadi magnet dunia yang begitu besar. Di bidang pembangunan ekonomi. Memang agak ajaib. Dalam status negara berkembang Tiongkok mampu menyediakan dana 1 triliun USD.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News