Simulasi Pemilu 2019, Pemilih Butuh Waktu Hingga 17 Menit

Simulasi Pemilu 2019, Pemilih Butuh Waktu Hingga 17 Menit
Kasubdit Fasilitasi Lembaga Pemerintah, Dedi Taryadi, SH, M.Si (kanan) menghadiri acara simulasi pemilu 2019 di Bogor, Sabtu lalu (30/9). Foto: ist for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bogor melakukan simulasi pemilu 2019, Sabtu lalu (30/9).

Dari simulasi bisa diketahui, pemungutan suara hingga penghitungan hasil di tempat pemungutan suara (TPS) tidak sampai melampaui tengah malam.

Kuncinya adalah pengurangan jumlah pemilih di tiap TPS dari 500 menjadi 300 orang.

Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Polpum Kemendagri Bahtiar menyampaikan, surat suara dalam simulasi ini memuat tiga pasangan calon capres-cawapres, calon anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari 16 parpol. Selain itu, 22 calon anggota DPD RI.

“Dalam simulasi ini terdapat lima bilik suara dengan ukuran variasi 60 cm-80 cm. Hal ini untuk mengetahui ukuran bilik suara yang nyaman digunakan pemilih,” ujar Bahtiar, yang mengirim Kasubdit Fasilitasi Lembaga Pemerintah Ditjen Polpum, Dedi Taryadi, SH, M.Si untuk hadir di acara simulasi tersebut

Dijelaskan juga, 5 kotak suara juga diberi warga berbeda sesuai dengan warga surat suara. “Ini untuk memudahkan pemilih memasukkan surat suara ke kotak suara yang benar,” terangnya.

Dari pengamatan yang dilakukan, sambung birokrat bergelar doktor itu, satu pemilih memerlukan waktu sekitar 12 menit hingga 17 menit, mulai dari saat pendaftaran di TPS hingga selesai.

Terpisah, Komisioner KPU Ilham Saputra menyatakan, simulasi kali ini digelar di Bogor karena jumlah penduduknya besar. Begitu juga wilayahnya yang cukup luas.

Simulasi di Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, itu sekaligus menguji jumlah ideal pemilih untuk satu TPS.

Dari simulasi bisa diketahui, pemungutan suara hingga penghitungan hasil di TPS tidak sampai melampaui tengah malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News