Singapura Jadi Juara WSDC 2017 di Bali
jpnn.com, DENPASAR - Perhelatan WSDC 2017 di Bali, Indonesia telah berakhir. Tim dari Singapura berhasil meraih piala WSDC 2017 setelah mengalahkan tim Inggris.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad menyatakan rasa syukur dan gembiranya atas kesuksesan WSDC 2017.
"Saya sangat bergembira WSDC 2017 sukses digelar di Bali. Semoga pengalaman ini bisa menjadi kenangan yang baik bagi seluruh peserta," kata Hamid dalam sambutannya, Kamis (10/8).
Selain mencari juara, dalam perhelatan WSDC 2017 juga akan memberikan penghargaan kepada peserta dengan kategori pembicara terbaik atau best speaker serta penghargaan lainnya berupa English as Second Language (ESL) speakers, English as Foreign Language (ELF) world semifinalists, world grand finalists dan world champions.
Yang membanggakan, salah satu peserta dari tim Indonesia yakni Stephanie Purwanto mendapat penghargaan sebagai salah satu Best English as Second Language (ESL) speakers.
Kemudian setelah pelaksanaan grand final, pada akhir perhelatan WSDC 2017 ditutup dengan penyerahan secara simbolis dari Indonesia sebagai tuan rumah WSDC 2017 kepada tuan rumah WSDC selanjutnya tahun 2018.
Kepala Seksi Bakat dan Prestasi, Direktorat Pembinaan SMA Asep Sukmayadi berharap Indonesia bisa meningkatkan prestasi yang lebih untuk tahun selanjutnya.
"Secara individual kami ingin terus menambah medali. Saya juga bangga Indonesia terpilih lagi sebagai Best English as Second Language (ESL) tahun ini," terangnya. (esy/jpnn)
Perhelatan WSDC 2017 di Bali, Indonesia telah berakhir. Tim dari Singapura berhasil meraih piala WSDC 2017 setelah mengalahkan tim Inggris.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Anies Pernah Bikin Fasilitas Day Care Terbaik di Kemendikbud dan Balai Kota Jakarta
- Dirut BPJS Ketenagakerjaan Dukung Jaminan Sosial Masuk Kurikulum Merdeka
- Pekan Kebudayaan Nasional Kembali Digelar Kemendikbudristek, Catat Jadwalnya!
- Mendikbudristek Serukan Investasi Lebih Besar untuk Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara
- Kepedulian Propam Polri terhadap Pendidikan Diapresiasi Kemendikbud
- Tidak Ada Paksaan atau Larangan Penggunaan Atribut Keagamaan Pada Aturan Seragam Sekolah