Singapura sudah tak Menanam Modal di Indonesia dalam 15 Tahun Terakhir

Singapura sudah tak Menanam Modal di Indonesia dalam 15 Tahun Terakhir
Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan baru-baru ini memberikan pernyataan mengenai pelayanan BP Batam yang dinilai semakin lambat.

Vivian melontarkan pernyataan itu saat melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau, Selasa kemarin.

Namun, Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Hatanto Reksodipoetro dengan tegas membantah pernyataan itu.

Hatanto menegaskan bahwa pelayanan mereka justru dalam setahun ini tidak ada mengalami kemunduran sama sekali bahkan terus berkembang.

"Sah-sah saja Menlu Singapura katakan itu. Namun sejak setahun tidak ada kemunduran sama sekali, selalu ada perkembangan," jelasnya di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta (26/4) setelah acara perayaan hari kekayaan intelektual Indonesia ke-17 yang digelar oleh Kementerian Hukum dan HAM Indonesia.

Dia kemudian mengatakan apakah ada statistik yang menyatakan pelayanan BP Batam mengalami kemunduran. "Silahkan cari pasti tak ada kemunduran," imbuhnya.

Jika dikaitkan antara pelayanan dengan hengkangnya perusahaan asing, Hatanto menyatakan bahwa hal tersebut sudah dimulai sejak tahun 2013.

"Makanya kami ingin buat kestabilan. Itu yang kami laksanakan. Tapi selalu saja ada pihak yang mengatakan BP Batam tak ada gunanya. Saya memang tak banyak omong, tapi yang lain ngomong secara umum seenaknya," ujarnya kepada Batam Pos, kemarin.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan baru-baru ini memberikan pernyataan mengenai pelayanan BP Batam yang dinilai semakin lambat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News