Siswa Berseragam Merah Putih, Uang Jajan pakai Ringgit Malaysia

Siswa Berseragam Merah Putih, Uang Jajan pakai Ringgit Malaysia
Aidil, salah satu pelajar di Sekolah Tapal Batas, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, uang jajan masih menggunakan Ringgit Malaysia. Foto: ENAL/RADAR NUNUKAN/JPNN.com

jpnn.com - Para pelajar di Sekolah Tapal Batas, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, uang jajannya pakai Ringgit Malaysia (RM). Seperti apa kisahnya, berikut liputannya.

SABRI - Sebatik

SEKOLAH Tapal Batas ini berbatasan langsung dengan Kampung Begosong, Sebatik, Malaysia. Mayoritas pelajar yang menempuh pendidikan adalah anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tinggal di Kampung Begosong dan sekolah di wilayah Indonesia.

Seperti Aidil, pelajar Madrasah Ibtidayyah (MI) Darul Furqan Sekolah Tapal Batas. Tiap hari harus bolak-balik Sebatik Indonesia dan Malaysia untuk mengenyam pendidikan seperti siswa lainnya. Aidil pun pergi ke sekolah hanya berbekal RM 1.

Bukan tidak ingin menggunakan Rupiah, Aidil dan teman sebayanya memang tidak diberikan Rupiah oleh orang tuanya.

“Bapakku berikan satu Ringgit, jadi saya ambillah, mana ada uang Rupiah di belanja (digunakan, Red) di Begosong,” kata Aidil saat berbincang dengan Radar Nunukan (Jawa Pos Group).

Menggunakan Ringgit, bukan keingginannya melainkan karena keterpaksaan, sebab orangtua Aidil yang bekerja di Sebatik, Malaysia, digaji menggunakan Ringgit.

Mayoritas pekerjaan orangtua siswa Sekolah Tapal Batas adalah sebagai petani kelapa sawit di perusahaan Malaysia di Begosong.

Para pelajar di Sekolah Tapal Batas, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, uang jajannya pakai Ringgit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News