SMA/SMK Dikelola Pemprov, Guru Khawatir Dimutasi Jauh

SMA/SMK Dikelola Pemprov, Guru Khawatir Dimutasi Jauh
Bu Guru dan para muridnya. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Mutasi guru besar-besaran juga terjadi di Solo. Pemkot Solo memutasi 221 guru sekolah menengah pertama (SMP) awal bulan ini.

Selain dampak dari perubahan susunan OPD, mutasi dijadikan sebagai penyegaran kinerja di kalangan aparatur sipil negara (ASN).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati kepada Radar Solo menyebut proses mutasi di dinasnya merupakan sebuah kewajaran dan lumrah dilakukan.

’’Mutasi guru ini jangan dianggap sebagai hal yang luar biasa. Ini hanya sebuah kewajaran sebagai ASN,” kata Etty yang sebelumnya menjadi kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga.

Namun, mengingat jumlahnya hingga lebih dari 200 guru yang dimutasi, para guru sulit bersikap wajar. Sebab, setiap SMP di Solo pasti memiliki guru yang berpindah dan kedatangan guru baru.

Pakar pendidikan Prof Bambang Budi Wiyono MPd mengungkapkan, adanya pemimpin sekolah yang berasal dari daerah lain seharusnya perlu dipertimbangkan kembali.

Menurut dia, kepala sekolah adalah penentu kualitas dan mutu sekolah. Jadi, perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan.

’’Penguasaan kepala sekolah terhadap kondisi sekolah juga perlu dipertimbangkan, termasuk iklim organisasinya,” jelas Bambang. (tim JPG/c17/kim)

Alih kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari pemkab/pemko ke pemprov juga berdampak ke tenaga pengajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News