Solidaritas Warga Sri Lanka Tetap Terlihat Saat Terjadi Serangan Teror

Solidaritas Warga Sri Lanka Tetap Terlihat Saat Terjadi Serangan Teror
Solidaritas Warga Sri Lanka Tetap Terlihat Saat Terjadi Serangan Teror

Di tengah kepanikan akibat bom bunuh diri di dalam gereja Santo Antonius di Kolombo, Sri Lanka, seorang warga Muslim setempat dengan sigap membantu mengangkat mayat-mayat korban keluar dari sana. Begitu selesai, tangannya berlumuran darah yang sudah menghitam.

Warga bernama Roshan Sainoon ini bolak-balik ke dalam, dan membantu para jamaah gereja yang jadi korban, baik yang meninggal maupun yang selamat.

Roshan merupakan warga setempat yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Dia langsung berlari ke gereja bersama warga lainnya setelah mendengar ledakam bom pada Hari Paskah, Minggu (21/4/2019).

"Para korban ini tetangga saya, kerabat dan keluarga saya," ujar Roshan saat ditemui ABC usai kejadian. Dia menyebut pakaian dan kulitnya berlumuran darah para korban saat itu.

Bangunan gereja berwarna putih dengan menara salib menjulang tinggi ini terletak di persimpangan jalan di jantung Kota Kolombo.

Sebelum bom bunuh diri meledak di dalam gedung gereja, di sudut bangunan itu ada ceruk tempat patung Santo Antonius dan Bunda Maria diletakkan.

Kini patung-patung itu hancur berkeping-keping akibat kekuatan ledakan bom.

Solidaritas Warga Sri Lanka Tetap Terlihat Saat Terjadi Serangan Teror Photo: Patung Santo Antonius dan Bunda Maria di gereja Santo Antonius Kolombo yang hancur akibat serangan bom bunuh diri. (Reuters: Dinuka Liyanawatte)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News