Sssttt, Jusuf Kalla Akui Daya Beli Masyarakat Melemah

Sssttt, Jusuf Kalla Akui Daya Beli Masyarakat Melemah
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berakhir pekan bersama cucunya di Istana Cipanas, Jawa Barat, Minggu (9/7). Foto: Setwapres

"Kemudian ada tekanan harga komoditas energi, pertanian dan perkebunan. Hal ini pengaruhi kelompok masyarakat yg incomenya bergantung pada komoditas, kebanyakan di luar jawa. Lalu tertekannya pertumbuhan ekonomi dan lambatnya pertumbuhan investasi. Pelemahan daya beli ini sudah berlangsung sejak 2-3 tahun terakhir, ketika ekonomi Indonesia tumbuh melambat, "paparnya.

Sementara itu, berdasarkan rilis inflasi BPS, unflasi tahun kalender sebesar 2,60 persen, dan inflasi tahun ke tahun mencapai 3,88 persen. Dari 82 kota IHK, 59 kota tercatat mengalami inflasi, sementara 23 kota deflasi.

Adapun inflasi tertinggi di Bau-bau sebesar 2,44 persen dan terendah di Meulaboh sebesar 0,01 persen.

Sementara, deflasi tertinggi di Merauke 1,50 persen dan deflasi terendah di Metro dan Probolinggo masing-masing 0,07 persen. (ken/jun)

Penyebab inflasi Juli 2017 menurut kelompok pengeluaran tertinggi, yakni:

1. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,62 persen.
2. Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,57 persen
3. Bahan makanan 0,21 persen
4. Kesehatan 0,15 persen
5. Perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar 0,06 persen
6. Sandang 0,06 persen
7. Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi 0,08 persen


Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, tingkat inflasi bulan Juli mencapai 0,22 persen. Angka inflasi tersebut jauh lebih rendah dari inflasi bulan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News