Strategi Hotel Dongkrak Okupansi Jelang Akhir Tahun
jpnn.com, SURABAYA - Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Surabaya, Jawa Timur, diprediksi berada di angka 58 persen pada akhir 2018.
Angka itu lebih rendah dibandingkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim.
Sebelumnya, PHRI Jatim mencatat tingkat hunian hotel di Kota Pahlawan hingga November mencapai 65 persen.
Ketua PHRI Jawa Timur Herry Siswanto menuturkan, penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya warga Surabaya yang memilih pergi ke luar kota untuk mengisi libur tahun baru.
’’Mulai 28 Desember okupansi hotel di Surabaya biasanya mengalami penurunan,’’ ujar Herry, Rabu (21/11).
Meski demikian, Herry menilai penurunan itu tidak terlalu signifikan.
Mengantisipasi kondisi tersebut, beberapa hotel mempunyai strategi untuk menarik konsumen.
Herry mencontohkan hotel berbintang biasanya membuat event perayaan tahun baru untuk meningkatkan okupansi.
Tingkat keterisian atau okupansi hotel di Surabaya, Jawa Timur, diprediksi berada di angka 58 persen pada akhir 2018.
- SiteMinder Raih Penghargaan Tertinggi di HotelTechAwards 2024
- Disnakernas DIY Gelar Program Magang untuk Mahasiswa Amikom Yogyakarta
- Henry Husada Optmistis Industri Perhotelan Masih Menjanjikan
- LPP PHI Lebarkan Sayap untuk Suplai Kebutuhan SDM
- Mengenal Alfian Zunaidi, Dokter Kandungan yang Sukses di Industri Perhotelan
- Okupansi Hotel di Mandalika Menjelang MotoGP 2023 Mencapai 90 Persen