Suka Cita Petani Karet Sambut Bantuan dari Pemerintah

Suka Cita Petani Karet Sambut Bantuan dari Pemerintah
Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan petani karet se-Sumsel di Banyuasin, Sabtu (9/3). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, BANYUASIN - Petani karet di Sumatera Selatan begitu senang mendapat bantuan pemerintah yang akan mereka terima. Sejumlah bantuan itu di antaranya pupuk, asam semut untuk membekukan bahan olahan karet (Bokar).

"Kami terima dengan senang hati. Memang itu yang kami harap-harapkan sebagai petani. Juga alhamdulillah kalau pemerintah mau beli untuk bikin aspal karet," ujar Fauzul Azim, petani karet Desa Duren Daun Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (26/3).

Fauzul dan petani di desanya juga sudah menikmati harga jual karet yang cukup baik. Hal ini mereka rasakan sejak pemerintah menginisiasi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB).

"Apalagi di Banyuasin sebagian petani sudah tergabung dalam UPPB. Dan yang pertama dibina di desa kami Duren Daun. Manfaatnya sekarang harga karet cukup baik, jauh bedanya," tutur pria yang juga Ketua UPPB Desa Duren Daun.

Di UPPB, para petani dibina agar bahan olahan karet bersih. Kalau dulu Bokar masih kotor, misalnya ada sampah-sampah bekas sesetan karet. Sekarang sudah bersih. Meningkatkan kualitas karet kemudian mendongkrak harga karet petani anggota UPPB.

"Pembekunya kami diarahkan memakai asam semut. Kalau dulu kan cuka biasa, cuka obor. Pakai asam semut karet lebih elastis. Cuka obor kaku, getas, gampang pecah-pecah kalau karet ban," jelasnya.

Setelah menggunakan asam semut Fauzul dan para petani bisa menjual karet hingga Rp 9.200 per kg.

Kabar berbagai bantuan yang akan diterima petani karet Sumatera Selatan, dibawa dan disampaikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Sabtu (9/3) lalu di hadapan ribuan petani.

Jokowi juga meminta agar penggunaan aspal karet jangan hanya sebatas di 3 propinsi saja, tetapi di seluruh Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News