Suku Anak Dalam, Sejarah Persekawinan Trah Singosari dan Pagaruyung

Suku Anak Dalam, Sejarah Persekawinan Trah Singosari dan Pagaruyung
Kepala Suku Anak Dalam Kutar (kiri) berserta para pemangku adat di Istana Presiden RI, Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Begitu juga Batin Pemusiran dan Batin Burung Antu dijadikan satu pemerintahan yaitu Batin Pemusiran Burung Antu.

Yang menarik, sejarah orang Batin Sembilan yang disimpulkan para tua tengganai. Berikut cuplikannya...

Batin Sembilan adalah keturunan dari Sembilan bersaudara anak Raden Ontar, anak Raden Nagosari, anak dari Meruhum Sungsang Romo berdarah Mataram Hindu dengan Bayang Lais anak Bayas Sigayur berdarah Pagarurung dan Putri Pinang Masak berdarah Gunung Kembang.

Moyang kami itu menurut kepercayaan kami hidup pada zaman antara Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit.

Sembilan bersaudara itu adalah: Singo Jayo, Singo Laut, Singo Besar, Singo Patih, Singo Jabo, Singo Anum, Singo Gembalo, Singo Delago, dan Singo Mengalo.

Keyakinan para tua tengganai itu, menurut Abas Subuk, berkesesuaian pula dengan apa yang tertulis dalam Kidung Panji Wijayakrama dan Pararaton yang mengisahkan…

Pada 1275, Raja Kertanegara (dari Singosari) mengirim utusan ke Sumatera. Dikenal sebagai Ekspedisi Pamalayu. Utusan dipimpin Kebo Anabrang.

Pada 1286, Kertanagara kembali mengirim utusan untuk mengantar Arca Amoghapasa--kini jadi koleksi Museum Nasional, Jakarta, setelah dipindahkan dari Dharmasraya, Sumatera Barat pada zaman Belanda.

PUCUK adat Suku Anak Dalam, Jambi ke Jakarta menyambangi Istana Presiden RI. Trah keturunan Singosari dan Pagaruyung ini mengadu. Tanah ulayat mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News