Suku Bunga KPR Terendah Sepanjang Sejarah
jpnn.com, SURABAYA - Tingginya kebutuan pasar properti residensial membuat permintaan rumah bekas pakai (secondary) meningkat.
Kebijakan Bank Indonesia melonggarkan loan to value (LTV) atau financing to value (FTV) berdampak pada penjualan rumah second.
Wakil Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Jatim Daniel Sunyoto menyatakan, pasar rumah bekas diminati karena rumah second menjanjikan efisiensi.
’’Ketimbang mengontrak mahal, kalau punya rumah second tinggal renovasi sedikit,’’ kata Daniel.
Namun, konsumen memang harus menyiapkan dana tidak sedikit untuk membeli rumah bekas, terutama untuk kebutuhan uang muka.
Bila dibandingkan dengan rumah baru (primary), uang muka untuk rumah bekas biasanya lebih tinggi.
Rata-rata dana uang muka yang dibutuhkan mencapai 15 persen dari harga rumah.
’’Meski demikian, kebijakan LTV tidak hanya berdampak pada penjualan rumah baru, tetapi juga rumah bekas,’’ papar Daniel.
Tingginya kebutuan pasar properti residensial membuat permintaan rumah bekas pakai (secondary) meningkat.
- Pacu Pra-Penjualan, LPKR Targetkan Pembeli Properti Perdana
- Ini Alasan Bro Hizrah Ganti Nama Setelah Sukses Berbisnis
- Ramadan Berkah, Beli Rumah di Cluster Baltic Bisa Dapat Kesempatan Berangkat Umrah
- Proyek Rumah Tapak LPCK Menarik Minat Konsumen, Ribuan Unit Properti Terjual
- Ruang A23 Kini Buka Layanan Desain Interior Rumah Impian
- Paramount Land Dinilai Sukses Membangun Digital Customer Experience