Sulit Terdeteksi, Penyeludup Sabu 1 Ton Ternyata Gunakan Teknologi Antisadap

Sulit Terdeteksi, Penyeludup Sabu 1 Ton Ternyata Gunakan Teknologi Antisadap
Kapal Wonderlust pembawa narkoba satu ton masih dijaga oleh polisi di Pelabuhan Bea dan Cukai, Tanjunguncang, Batuaji, Kamis (20/7). F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Polisi menemukan fakta baru dalam pengungkapan kasus penyeludupan satu ton sabu dari Taiwan.

Hal itu diungkapkan Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian.

Untuk menghindari terdeteksi aparat, para penyeludup menggunakan teknologi antisadap.

Sehingga komunikasi jaringan ini melalui ponsel, tak dapat dilacak pihak kepolisian.

"Dan malah polisi kita yang disadapnya," kata Irjen Pol Sam Budigusdian, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Kamis (20/7).

Namun aksi jaringan ini, dapat digagalkan berkat koordinasi dan kerjasama semua pihak. "Beacukai, Polisi Taiwan, Imigrasi dan pihak lainnya," tuturnya.

Bandar narkoba 1 ton sabu ini, kata Sam sudah mempelajari dengan detail kontur geografis wilayah Indonesia.

Sehingga mereka mengetahui, daerah mana yang memiliki pengawasan yang ketat dan lemah. "Sudah mereka petakan dan pelajari," ucap Sam.

Polisi menemukan fakta baru dalam pengungkapan kasus penyeludupan satu ton sabu dari Taiwan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News