Syarat Bebas LGBT, Unand Tak Khawatir Calon Mahasiswa Berkurang

Syarat Bebas LGBT, Unand Tak Khawatir Calon Mahasiswa Berkurang
Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA, saat dilantik menjadi Rektor Universitas Andalas. Foto: unand.ac.id

jpnn.com, PADANG - ‎Penyebaran LGBT di Sumatera Barat mulai mengkhawatirkan. Itu sebabnya ‎Rektor Univesitas Andalas (Unand) Tafdil Husni memberlakukan kampus harus bebas dari kaum LGBT.

"Saya enggak takut bila nanti mahasiswa yang masuk ke Unand turun drastis karena syarat yang saya pasang harus bebas LGBT, bebas narkoba, dan lainnya. Kampus harus jadi penyaring utama terhadap masuknya paham-paham LGBT," kata Tafdil kepada JPNN.

‎Keseriusan Unand memerangi penyebaran kaum LGBT di kampus, ditunjukkan dengan memberikan peringatan keras kepada mahasiswa. Bagi mahasiswa baru harus membuat surat pernyataan bebas dari LGBT. Sedangkan mahasiswa lama, bila ketahuan LGBT dan berkelompok akan langsung dikeluarkan.

"Saya tidak melarang mahasiswa gay atau lesbi masuk universitas. Yang saya tidak bolehkan mereka menyebarkan pahamnya ke teman-temannya. Bila ketahuan menyebarkan paham tersebut, saya pastikan langsung saya drop out," tegasnya.

Tafdil menambahkan, mahasiswa gay atau lesbi yang tetap ingin kuliah di Unand, tidak boleh berkelompok dan memengaruhi rekan-rekannya. "Penyakitnya dibawa sendiri, jangan sampai ditularkan ke yang lain. Kalau mengajak yang lain ikut jadi kaum LGBT, jangan kuliah di Unand," tandasnya. (esy/jpnn)


‎Penyebaran LGBT di Sumatera Barat mulai mengkhawatirkan. Itu sebabnya ‎Rektor Univesitas Andalas (Unand) Tafdil Husni memberlakukan kampus


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News