Tak ada Motif Politik, Mentan: Kami Hadir Melindungi Masyarakat

Tak ada Motif Politik, Mentan: Kami Hadir Melindungi Masyarakat
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (memegang mikrofon) dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (berpeci) usai penggerebekan gudang beras bersubsidi milik PT IBU di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7) malam. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantah adanya isu politis dalam penggerebekan gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU) oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7) lalu.

Menurutnya, PT IBU telah memonopoli harga, yaitu menjual harga beras dengan disparitas tinggi.

"Kami hadir melindungi masyarakat Indonesia, nggak ada motif lain. Kami ikuti keinginan rakyat, bukan segelintir orang," kata dia di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (25/7).

Amran menjelaskan, penggerebekan tersebut dilakukan karena PT IBU diduga melakukan beberapa pelanggaran.

Karenanya, pemerintah melalui Satgas Pangan mengambil tindakan tegas guna memperbaiki tata niaga pangan sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Petani, kata dia, harus mendapatkan keuntungan yang layak dari usahanya serta harga kebutuhan pokok di pasar stabil, sebagaimana yang terjadi pada Ramadan hingga Lebaran 2017 lalu.

"Ini kerja kami semua. Tolong kita bahu-membahu jaga pangan. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan nasional. Kalau (stok pangan) goncang, perut lapar, kita bertikai," bebernya.

Amran meyakini, tindakan tegas itu merupakan solusi permanen dalam rangka mengentaskan persoalan pangan yang kerap terjadi di Tanah Air, seperti tingginya disparitas harga antara ketika membeli dari petani dengan menjual kepada konsumen.

"Kalau mau sembuh, kami minta agar diparitas harga jangan terlalu tinggi. Ini (PT IBU) diparitas lebih dari 100 persen," ucapnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantah adanya isu politis dalam penggerebekan gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU) oleh Satuan Tugas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News