Tangkal Kelompok Radikal, Aswaja Siapkan Braja

Tangkal Kelompok Radikal, Aswaja Siapkan Braja
Para kader Laskar Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) menjalani pendidikan dan latihan khusus di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga, Cisoka, Kabupaten Tangerang. Foto: DPP Aswaja for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - DPP Laskar Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) tengah menggembleng ratusan kadernya melalui pendidikan dan latihan khusus (diklatsus) untuk kegiatan bela negara. Nantinya, para kader Aswaja yang telah menjalani diklatsus akan diterjunkan ke masyarakat untuk menangkal kelompok radikal yang mengatasnamakan agama.

Sejak Jumat (27/11) hingga Minggu (29/11), DPP Aswaja menggelar Diklatsus Braja I di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga, Cisoka, Kabupaten Tangerang.  Ketua Umum DPP Laskar Aswaja, Adhi Tobing Permana mengatakan, peserta yang telah menjalani diklatsus akan disatukan dalam Brigade Aswaja alias Braja yang baru saja dibentuk.

“Tujuan membentuk Brigade Aswaja adalah untuk mengawal dan menjaga nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah yang esensinya adalah Islam rahmatan lil alamin,” ujar Ketua Umum DPP Laskar Aswaja, Adhi Tobing Permana melalui rilisnya ke media, Sabtu (28/11) malam.

Ia menambahkan, aksi radikal dengan bersembunyi di balik agama kian marak di tingkat nasional atau pun global. Adhi menegaskan, radikalisme tidak semestinya dibalas dengan aksi kekerasan dan balas dendam. “Karena balas dendam hanya menyisahkan permusuhan berkepanjangan,” katanya.

Karenanya, kata Adhi, Laskar Braja akan melakukan pendekatan persuasif untuk mencegah aksi radikal. Menurutnya, para Laskar Braja yang sudah menjalani diklat khusus akan aktif berdialog dan mengedukasi warga tentang bahaya radikalisme agama. “Dialog, edukasi dan sosialisasi untuk melawan radikalisme perlu dilakukan secara sistematis dan masif,” paparnya.

Sedangkan Ketua I DPP Laskar Aswaja, Iman Ainul Hasan mengatakan, kini muncul aksi-aksi teror yang dilancarkan kelompok Negara Islam Irak Syria (ISIS) dan eleman lain dengan mengatasnamakan agama. Menurutnya, gerakan radikal itu bukan atas dasar norma agama, tetapi pemahaman yang salah terhadap ajaran agama. “Pemahaman dan pemikiran yang salah ini yang harus diluruskan,” katanya.

Ia menambahkan, untuk melawan aksi teror dalam bentuk kekerasan dan intimidasi tidak harus dengan aksi serupa. “Tetapi bisa dengan edukasi dan sosialisasi. Brigade Aswaja akan melakukan gerakan Islam Rahmatan Lil A’alamin ke berbagai ponpes, majelis taklim dan lembaga pendidikan lainnya,” ujarnya.(ara/JPNN)

JAKARTA - DPP Laskar Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) tengah menggembleng ratusan kadernya melalui pendidikan dan latihan khusus (diklatsus) untuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News