Tangkal Paham Radikalisme

Tangkal Paham Radikalisme
TANGKAL RADIKALISME: Moh Syaeful Bahar (dua dari kiri), Bahrul Ulum (tiga dari kiri), dan Mutmainnah (kanan) menjadi narasumber dalam kuliah tamu dan dialog kebangsaan UWKS yang dibuka oleh Isetyowati Andayani (kiri) , Rabu (24/5). Foto IST/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Civitas akademika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) mendapat tambahan wawasan kebangsaan dalam kuliah umum dan dialog yang diselenggarakan di Gedung B Lt 3 Fakultas Kedokteran, Rabu (24/5).

Kegiatan yang mengambil tema Implementasi Nilai Rahmatan Lil Almin dalam Kehidupan Bebangsa dan Bernegara ini, menghadirkan tiga pembicara yaitu Dosen Uinsa Moh Syaeful Bahar, Redaktur Majalah Hidyatullah Bahrul Ulum, dan Fungsionaris Fatayat NU Mutmainnah.

Menurut Mutmainnah, Islam rahmatan lil alamin membawa misi kedamaian bukan hanya untuk umat Islam saja tetapi semua umat di dunia ini apapun agamanya.

Faktanya, di Indonesia dengan banyak keragaman agama, suku, ras, adat istiadat, budaya, dan bahasa dapat hidup rukun. Hal ini bisa terjadi karena bangsa Indonesia mengedepankan toleransi.

“Kalau NKRI tetap terjaga kita harus rukun,” kata Mutmainnah seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (27/5).

Untuk itu, lanjut Mutmainnah, kita harus saling menghormati terhadap agama lain, dan tidak mengklaim agama yang dipeluknya merupakan yang paling benar dan yang lain salah, serta mengembangkan sikap keragaman modern.

Isu-isu mengenai lunturnya nilai-nilai kebinnekaan dan kebangsaan tidak terlepas dari berita-berita hoax yang mudah menyebar.

Sementara, Bahrul Ulum mengajak para peserta kuliah umum untuk tidak serta merta menerima berita begitu saja, harus selektif dan bisa memilah dan melilih.

Civitas akademika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) mendapat tambahan wawasan kebangsaan dalam kuliah umum dan dialog yang diselenggarakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News