Tarakan, Pintu Wisata Bahari
Minggu, 11 April 2010 – 08:58 WIB
TARAKAN - Dipilihnya Kota Tarakan sebagai pintu masuk lintas wisata bahari bagian utara Indonesia diharapkan memiliki dampak positif bagi masyarakat Tarakan. Ketua Panitia Nasional Sail Indonesia (PNSI), Raymond T Lesmana mengatakan, saat ini Indonesia telah tertinggal dengan negara tetangga Malaysia dalam mengolah wisata bahari. Bahkan, salah satu kota bagian Malaysia, Kota Kinabalu ,disebut-sebut sebagai yang terbaik dan terbesar di asia dalam penanganan wisata bahari. Dijelaskan, di Indonesia terdapat dua arah lalu lintas wisata bahari, yakni arah timur ke barat dan sebaliknya, barat ke timur. Melihat hal ini, Tarakan dilirik menjadi entry point untuk dijadikan start awal lintas wisata bahari dari arah barat ke timur. "Tarakan ini akan membuka pintu arah barat ke timur," ujarnya.
"Kenapa kita berpikir demikian? Karena kita sudah tertinggal sehingga kita perlu menyiapkan diri untuk mengantisipasi kesiapan-kesiapan kita," kata Raymond kepada Radar Tarakan di sela-sela kunjungannya ke Tarakan, Jumat malam (9/4).
Baca Juga:
Raymond mengatakan, lintas wisata bahari sangat efektif dalam peningkatan mutu ekonomi yang tentunya sangat berpihak kepada masyarakat. Namun pada akhirnya juga sangat dibutuhkan andil pemerintah yang harus proaktif menyikapi wisata bahari ini dengan baik. "Nah di situlah kita berharap pemerintah dapat menyiapkan sarana untuk menampung mereka, karena ini sifatnya mempromosikan yang tentunya sangat menghasilkan bagi masyarakat, sehingga pemerintah harus menyiapkan diri sedini mungkin agar dapat mengantisipasi ketertinggalan dalam mengemas wisata bahari yang kaya ini," tuturnya.
Baca Juga: