Tenang, Pembangunan UIII Tak Akan Usik Bangunan Bersejarah

Tenang, Pembangunan UIII Tak Akan Usik Bangunan Bersejarah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Kekhawatiran sejumlah pihak bahwa pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Kota Depok, akan menggusur bangunan bersejarah peninggalan Belanda (1778) mulai terjawab.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan berdasarkan penjelasan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rapat terbatas Kabinet Kerja pada Kamis (18/1), bangunan itu jauh dari lokasi pembangunan UIII.

Memang, keberadaan bangunan peninggalan VOC tersebut berada di dalam kawasan seluas 143 hektare milik Radio Republik Indonesia (RRI) yang akan dijadikan lokasi membangun UII, tapi areal yang akan digunakan untuk kampus hanya sekitar 20-30 persen saja dari total areal.

"Itu menurut Pak Wapres itu di luar ini (lokasi), jauh dari tempat pembangunan," kata Basuki usai rapat dengan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, serta pejabat terkait lain, di kompleks Istana Negara Jakarta, Kamis (18/1).

Berdasarkan penjelasan tersebut, tambah Basuki, kemungkinan bangunan tua yang dikenal juga dengan nama Rumah Cimanggis, di Kelurahan Cisalak, Kelurahan Sukmajaya, itu tidak akan tergusur.

"Itulah menurut Pak JK ya, dan ini memang posisinya jauh di belakang katanya seperti itu. Ini tidak akan (terkena)," tambah Basuki.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik rencana pemerintah membangun UIII di Depok.

Sebagaimana telah diatur dalam Perpres Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII, katanya, Pemprov Jabar bersama Pemkot Depok ditugasi mengurus dampak sosialnya.

Lahan untuk pembangunan kampus UII merupakan milik negara sehingga sesuai hukumnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News