Tendang Motor Warga, Seharusnya Bima Arya Minta Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Tindakan brutal Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya yang menendang sepeda motor milik warganya terus mendapat kritikan.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, pemimpin yang baik tidak boleh main tendang. “Good leadership tidak boleh menendang apa atau siapa pun,” kata Emrus kepada JPNN.com, Selasa (20/6).
Emrus pun menilai seharusnya Bima meminta maaf kepada masyarakat, meskipun aturan hukum tetap harus ditegakkan terhadap pelanggar atau yang parkir liar. “Ya. Sebab itu perilaku komunikasi nonverbal. Dia telah mengabaikan fungsi pendidikan dari komunikasi itu sendiri, karena tindakan menendang dilakukan di ruang publik,” kata Emrus.
“Selain itu, tindakan tersebut dapat dimaknai sebagai perilaku yang tidak pantas,” imbuh Direktur Eksekutif EmrusCorner ini.
Sebelumnya diberitakan, Bima mengamuk di Pasar Kebon Kembang, atau biasa disebut Pasar Anyar, Senin (19/6) pagi (Baca: Wali Kota Ngamuk di Pasar Anyar, Motor Lagi Parkir Ditendang, Roboh...). Sejumlah sepeda motor yang parkir di bahu jalan, ditendang hingga roboh. (boy/jpnn)
Tindakan brutal Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya yang menendang sepeda motor milik warganya terus mendapat kritikan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kepemimpinan Bima Arya Selama 10 Tahun di Kota Bogor Menuai Pujian
- Ingin Wujudkan Pasar Berkelanjutan di Masa Depan, Pj Wako Tangerang: Kami Harapkan Sinergi Semua Lini
- Pemkot Bogor Imbau Pengusaha Tempat Hiburan Malam Tutup Operasional Selama Puasa
- Atasi Masalah Polusi, Bicara Udara Kerja Sama dengan Pemkot Bogor
- Putusan MK Ibarat Jalan Tol, Bima Arya Berkata Begini soal Peluang Gibran Cawapres
- Erick Thohir hingga Najwa Shihab Akan Kukuhkan Koordinator Presidium IAPPI